Maraknya radikalisme yang mengancam integrasi bangsa harus
disikapi serius oleh seluruh elemen. Selain dibutuhkan upaya proaktif
pemerintah dalam rangka pencegahan dan pemberantasan, diperlukan pula
peran aktif pemuda Indonesia demi menangkal radikalisme yang diketahui
telah menyusup hingga level kampus dan civitas akademika lainnya.
Ketua Umum Wanadri, Andi
Angga Kusuma berpendapat perlunya penggalakan kembali program pendidikan karakter bangsa (national and
character building) dengan penekanan nilai-nilai Pancasila.
"Dulu kita mengenal konsep pendidikan kepanduan yang
menitikberatkan pada pendidikan karakter menggunakan media alam demi
meningkatkan semangat dan jiwa nasionalisme anak muda. Jadi, tidak ada
salahnya kita mulai galakkan kembali," ujar Andi di Jakarta, Jumat 8 Juni 2018.
Dia menerangkan, gerakan kepanduan pernah memperoleh
perhatian khusus pemerintah pada periode awal kemerdekaan Indonesia
lantaran dinilai efektif menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan anak
muda.
Selain itu, gerakan kepanduan juga terbukti mampu membangun karakter pada diri pemuda Indonesia.
Akan tetapi, lantaran dalam perkembangannya program kepanduan banyak
diadopsi oleh sejumlah kelompok dan golongan demi melanggengkan
kepentingannya, melalui Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 tentang
rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana pun Presiden Indonesia
pertama, Soekarno membubarkan gerakan kepanduan.
Usai pembubaran gerakan kepanduan, lahirlah gerakan Pramuka dan
Wanadri yang menginisiasi organisasi-organisasi kepemudaan dan penggiat
alam hingga saat ini.
"Tapi di sini kita harus pintar-pintar meramu kurikulumnya dan jangan
sampai pendidikan karakter untuk menjadi seorang nasionalis dan
pancasilais malah membentuk ultranasionalisme di kalangan anak muda.
Kenapa? Karena Indonesia adalah negara nonblok yang juga menghargai
paham-paham negara lain dan Indonesia hidup dalam kancah masyarakat
dunia," ujarnya.
Berangkat dari hal tersebut, Andi Angga Kusuma meminta pemerintah
kembali menggalakkan program-program pendidikan karakter bangsa demi
mengentaskan ancaman radikalisme dan menyempurnakan program bela negara
yang sedang berjalan.
"Apalagi, Presiden Jokowi dan beberapa pejabat kita pernah aktif di
organisasi pecinta alam kampus. Jadi, saya pikir mereka paham betul
mengenai arti pentingnya pendidikan seperti kepanduan dengan menggunakan
media alam," katanya di laman pikiran-rakyat.com.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme merilis
setidaknya terdapat 6 Perguruan Tinggi negeri yang telah disusupi
radikalisme. (pr|alfa).
Posting Komentar untuk "Lawan Radikalisme, Wanadri Minta Pemerintah Kuatkan Pendidikan Karakter Bangsa "