Inflasi atau kenaikan harga diawal
Ramadhan dan minggu terakhir Ramadhan umum terjadi. Namun demikian,
inflasi yang tinggi harus ditekan sehingga masyarakat memiliki kemapuan
untuk membeli kebutuhan pokok untuk keperluan Lebaran.
Ketua Harian Tim Pengendali Inflasi Daerah
(TPID ) Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan inflasi harus dikendalikan
karena sangat penting dan berdampak langsung pada warga miskin.
"Harus dikendalikan, sebab yang paling
terdampak dengan inflasi adalah warga miskin. Sehingga pas jika bazar
murah dilakukan di kantong-kantong daerah miskin, seperti di Kiara
Condong. Lokasi lainnya juga perlu dilakukan di Tasikmalaya dan Cirebon,
yang juga banyak warga miskinnya," jelasnya di acara Bazar Murah, Senin
(4/6/2018).
Menurutnya, di Kecamatan Kiaracondong
jumlah warga miskin sekitar 23 ribu jiwa, sehingga harus dilakukan upaya
pengentasan kemiskinan dan bantuan dengan sembako berharga murah.
Selain dengan TPID, upaya pengendalian
inflasi juga harus melibatkan para ulama yang mengimbau masyarakat agar
tidak berbelanja berlebihan. Selain itu ia juga menyatakan terimakasih
kepada kepolisian yang bertindak tegas jika menemukan adanya upaya
penyelewengan pangan.
"Jika ada penimbunan, maka polisi akan
sigap dan memberikan sanksi tegas. Ini salah satu cara mengendalikan
harga, agar tidak ada upaya penimbunan," tegasnya. (jabarprov|azka).
Posting Komentar untuk "Paling Rawan Terdampak Inflasi Adalah Rakyat Miskin "