Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Barat
serta didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar pasar murah. Pasar murah dimaksudkan sebagai pengendalian inflasi Jawa Barat yang digelar di parkir Stasiun Kiaracondong, Senin
(4/6/2018).
Hadir membuka acara Sekda Jabar Iwa
Karniwa, PLT Walikota Bandung M Solihin, Kepala Grup Sistem Pembayaran
BI Jabar Sukarelawati Permana dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dalam sambutannya, Sukarelawati
mengatakan inflasi yang rendah dan stabil merupakan salah satu prasyarat
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, sumber
tekanan inflasi Indonesia tidak hanya berasal dari sisi permintaan yang
dapat dikelola oleh Bank Indonesia.
Dari hasil penelitian, karakteristik
inflasi di Indonesia masih cenderung bergejolak yang terutama
dipengaruhi oleh sisi suplai (sisi penawaran) berkenaan dengan gangguan
produksi, distribusi maupun kebijakan pemerintah. Selain itu, shocks
terhadap inflasi juga dapat berasal dari momen-momen tertentu yang sudah
menjadi fenomena tahunan seperti bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul
Fitri.
Semestinya, Ramadhan adalah bulan
pengendalian diri. Tentu termasuk di dalamnya pengendalian konsumsi.
Namun, fakta menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Pertemuan momentum
religi dengan tradisi budaya menjadikan Ramadhan sebagai momen hajatan
nasional. Gairah “perayaan” menumbuhkan potensi pasar seiring permintaan
barang dan jasa yang meningkat. Perputara uang beredar menjadi cepat.
Imbasnya, harga mayoritas barang dan jasa melonjak akibat tingginya
permintaan sehingga inflasi pun tak terelakkan. (jabarprov|alfa).
Posting Komentar untuk "Pemprov Jabar Bersama BMPD Gelar Pasar Murah"