Tak sebandingnya lulusan SD dan daya tampung SMP Negeri di Bekasi menyebabkan 29. 684 siswa lulusan SD/sederajat di Kota Bekasi dan
Cibubur tidak akan tertampung di SMP negeri. Ini karena jumlah
lulusan SD tidak sebanding dengan katersediaan kursi di SMP negeri.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Ali Fauzi mengatakan,
tahun ini jumlah kelulusan siswa SD mencapai 44.618 siswa tapi kursi SMP
negeri yang tersedia di daerahnya hanya untuk 14.934 siswa. Jadi, ada
29.684 siswa yang tak bisa bersekolah di sekolah negeri.
”Tidak semua lulusan SD bisa ditampung di SMP negeri. Jadi sebagian besar lulusan SD harus bersekolah di swasta,” terangnya di laman radarbogor.id.
”Tidak semua lulusan SD bisa ditampung di SMP negeri. Jadi sebagian besar lulusan SD harus bersekolah di swasta,” terangnya di laman radarbogor.id.
Adapun jumlah SMP negeri di Kota Bekasi hanya 43 sekolah tersebar di
12 kecamatan. Tiap sekolah hanya mampu menampung sembilan rombongan
belajar (rombel) yang setiap rombel atau kelas terdiri dari 36 siswa.
”Memang ada pembatasan untuk bisa belajar di SMP negeri. Siswa SD harus bersaing agar bisa bersekolah di negeri,” katanya.
”Memang ada pembatasan untuk bisa belajar di SMP negeri. Siswa SD harus bersaing agar bisa bersekolah di negeri,” katanya.
Meski begitu, kata Ali lagi, tahun ini siswa lulusan SD/sederajat
yang tidak mampu atau siswa miskin mendapat kuota lebih banyak untuk
bisa masuk SMP negeri. ”Tahun lalu siswa miskin hanya dapat kuota 10
persen, nah tahun ini ditambah jadi 25 persen,” ungkapnya.
Menurut Ali, dengan bertambahnya kuota siswa tak mampu akan memberi
kesempatan kepada siswa belajar di sekolah negeri lebih terbuka.
Bahkan, calon siswa tak mampu itu diberi peluang untuk bebas zonasi atau keluar dari wilayah kecamatan domisili untuk bisa bersekolah di SMP negeri. Tak hanya itu, kesempatan mereka untuk mencoba masuk sekolah pilihan juga diberikan sebanyak lima kali.
Bahkan, calon siswa tak mampu itu diberi peluang untuk bebas zonasi atau keluar dari wilayah kecamatan domisili untuk bisa bersekolah di SMP negeri. Tak hanya itu, kesempatan mereka untuk mencoba masuk sekolah pilihan juga diberikan sebanyak lima kali.
Sementara, siswa berkecukupan hanya berkesempatan mencoba masuk
sekolah pilihan sebanyak tiga kali. ”Sistem penerimaan siswa baru tahun
ini online. Jadi kesempatan siswa tak mampu lebih besar. Karena
peluangnya lebih istimewa,” cetusnya.
Sementara, Sekretaris Disdik Kota Bekasi Inayatullah menambahkan,
sistem PPDB online kali ini dibagi menjadi lima jalur. Kelima jalur
tersebut adalah jalur umum dengan kuota 29 persen, jalur zonasi dengan
kuota 40 persen, jalur afirmasi dengan kuota 25 persen. Lalu ada juga
jalur JMG (jalur maslahat guru) sebanyak 5 persen serta jalur prestasi
sebanyak 1 persen.
”Calon peserta harus melakukan verifikasi berkas untuk masuk SMP negeri mulai 25, 26, dan 28 Juni mendatang,” jelasnya. (rdb|azka).
Posting Komentar untuk "SMP Negeri di Bekasi Tak Mampu Tampung Lulusan SD"