Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung langkah Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil (Kang Emil) yang baru saja meluncurkan marketplace borongdong.id,
guna memfasilitasi berbagai pelaku usaha UMKM di Jawa Barat memasarkan
produknya secara digital.
Borongdong.id lahir dari hasil kolaborasi
Pemda Jawa Barat, Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jawa Barat, Bank
BJB, didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat.
Menghadapi pandemi Covid-19, Kang Emil mengibaratkannya seperti sebuah perang. Sebagai pemimpin Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat, dirinya memerintahkan para ASN yang tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19, lantaran masih mendapatkan penghasilan dari negara untuk membeli kebutuhan pokoknya di marketplace borongdong.id.
foto dok bamsoet |
Menghadapi pandemi Covid-19, Kang Emil mengibaratkannya seperti sebuah perang. Sebagai pemimpin Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat, dirinya memerintahkan para ASN yang tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19, lantaran masih mendapatkan penghasilan dari negara untuk membeli kebutuhan pokoknya di marketplace borongdong.id.
"Sehingga membantu UMKM di Jawa Barat yang banyak terdampak pandemi
Covid-19. Sebuah inovasi yang patut dicontoh oleh pemerintah daerah
lainnya," ujar Bamsoet usai podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol
Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,
di Studio Podcast Digital BamSoet Channel, Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Ketua DPR RI ke-20 ini menilai, menjadi mitra di borongdong.id
akan mendatangkan banyak keuntungan bagi UMKM. Setidaknya ada 330 ribu
ASN di lingkungan provinsi hingga kabupaten/kota se-Jawa Barat yang
menjadi market potensial. Jika satu orang ASN membelanjakan Rp 100 ribu
per bulan, akan ada perputaran uang mencapai Rp 33 miliar di borongdong.id.
Jika dalam sebulan seorang ASN bisa membeli seluruh kebutuhan pokoknya
dengan rata-rata mencapai Rp 500 ribu - Rp 1 juta, perputaran uang di borongdong.id akan semakin besar.
"Tak
hanya sektor UMKM, Kang Emil juga turut menggerakan sektor pertanian.
Salah satunya dengan program pencarian 5 ribu Petani milenial, atau
dikenal dengan Petani 4.0. Masing-masing petani milenial terpilih
mendapatkan lahan seluas 2 ribu meter persegi dari Pemda Jawa Barat,
pinjaman modal usaha dari Bank Jabar, serta berbagai fasilitas pelatihan
lainnya. Melalui program ini, anak-anak muda Jawa Barat tak perlu lagi
melakukan urbanisasi ke kota-kota besar. Cukup membangun sektor
pertanian di desa, rezeki bisa melebihi pegawai kota, bisnisnya pun
mendunia," tutur Bamsoet.
Ketua
Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini juga mengapresiasi langkah Kang
Emil memilih mobil listrik Hyundai sebagai kendaraan dinas. Dua unit
mobil listrik Hyundai IONIQ sebagai kendaraan dinas Pemda Jawa Barat,
serta 1 unit mobil listrik Hyundai KONA sebagai kendaraan dinas satuan
patroli dan pengawalan di lingkungan Pemda Jawa Barat.
"Pemilihan
tersebut menurut Kang Emil tak lepas dari keberadaan pabrik Hyundai di
daerah Jawa Barat yang telah menyerap banyak lapangan kerja bagi
masyarakat Jawa Barat. Selain juga karena harganya yang terjangkau,
setara Kijang Innova atau Toyota Fortuner. Suaranya tidak bising, hemat
BBM, dan hemat maintenance. Penggunaan mobil listrik tersebut sesuai
dengan misi Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk mempercepat migrasi
kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke kendaraan bermotor
listrik," pungkas Bamsoet. (rls|ulul|alfa).
Posting Komentar untuk "Bamsoet Bahas UMKM, Petani Milineal hingga Mobil Listrik Bersama Gubernur Emil"